Friday 26 June 2020

PENEMU NGAJI AL-QUR’AN DI KUBURAN

Ada meme iseng yang bertanya siapakah penemu ngaji bareng di kuburan? Tampaknya pembuat meme ingin mengesankan bahwa perbuatan ini sesat. 

Untuk menjawabnya, saya cukup kutipkan pernyataan Imam al-Buhuti al-Hanbali dalam kitabnya yang berjudul Kasysyaful Qina', salah satu kitab mu'tamad dalam mazhab Hanbali berikut ini:

(وَلَا تُكْرَهُ الْقِرَاءَةُ عَلَى الْقَبْرِ وَ) لَا (فِي الْمَقْبَرَةِ بَلْ تُسْتَحَبُّ) لِمَا رَوَى أَنَسٌ مَرْفُوعًا قَالَ: «مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ فَقَرَأَ فِيهَا يس خُفِّفَ عَنْهُمْ يَوْمَئِذٍ وَكَانَ لَهُ بِعَدَدِهِمْ حَسَنَاتٌ» وَصَحَّ عَنْ ابْنِ عَمْرٍو أَنَّهُ أَوْصَى إذَا دُفِنَ أَنْ يُقْرَأَ عِنْدَهُ بِفَاتِحَةِ الْبَقَرَةِ وَخَاتِمَتِهَا وَلِهَذَا رَجَعَ أَحْمَدُ عَنْ الْكَرَاهَةِ 
(كشاف القناع عن متن الإقناع -ج٢ ص ١٤٧) 

"Tidak dimakruhkan membaca Alquran di atas kubur atau di area pekuburan, bahkan itu disunnahkan karena hadis yang diriwayatkan oleh Anas secara marfu, Rasul bersabda: "Siapa yang memasuki pekuburan kemudian membaca Yasin di sana, maka akan diringankan siksa kubur bagi mereka (penghuni kubur) saat itu, dan yang membacanya mendapat kebaikan sejumlah penghuni kubur itu. Dan, telah shahih dari Ibnu Amr bahwasanya dia berwasiat ketika dikuburkan agar dibacakan pembukaan dan akhir surat Al Baqarah di sisi kuburnya. Karena inilah maka Imam Ahmad meralat pendapatnya yang sebelumnya memakruhkan hal ini." (al-Buhuti, Kasysyaful Qina'، II/147)

Dari penjelasan al-Buhuti di atas dapat dipilih jawaban yang dianggap paling pas di bawah ini:

1. Penemunya adalah Rasulullah sendiri
2. Penemunya adalah Sahabat Ibnu Amr
3. Penemunya adalah Imam Ahmad selaku mujtahid yang akhirnya memberikan persetujuan terhadap tindakan itu. 
4. Penemunya adalah ulama Hanabilah sebab pernyataan saran seperti di atas ada banyak di kitab-kitab Hanabilah original. Sengaja tak saya kutip agar tak panjang. 
5. Penemunya adalah ulama 4 mazhab sebab pernyataan senada juga mudah ditemukan di kitab mazhab lain, meskipun juga tak dikutip di sini agar tak panjang. 

Silakan pilih mana jawaban paling pas. Bila tak mau pilihan yang pertama, maka silakan pilih opsi kedua atau seterusnya. 🙂 

NB: Soal hadis marfu' yang disinggung di atas, tak perlu repot memberikan analisis sanad panjang lebar bahwa itu lemah. Semua sudah tahu bahwa hadis-hadis yang menjelaskan soal membaca ayat al-Qur’an di pekuburan adalah lemah tetapi hadis-hadis itu secara keseluruhan diterima oleh para ulama fikih 4 mazhab karena tergolong masih bisa diamalkan. al-Hafidz Mulla Ali al-Qari setelah menukil banyak riwayat dalam bab ini menjelaskan:

وَهِيَ وَإِنْ كَانَتْ ضَعِيفَةً فَمَجْمُوعُهَا يَدُلُّ عَلَى أَنْ لِذَلِكَ أَصْلًا، وَأَنَّ الْمُسْلِمِينَ مَا زَالُوا فِي كُلِّ مِصْرٍ وَعَصْرٍ يَجْتَمِعُونَ وَيَقْرَءُونَ لِمَوْتَاهُمْ مِنْ غَيْرِ نَكِيرٍ، فَكَانَ ذَلِكَ إِجْمَاعًا
(مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح - ج: ٣ - ص: ١٢٢٩ -)

"Hadis-hadis itu meskipun lemah tetapi kumpulan semuanya menunjukkan bahwa perbuatan membaca al-Qur’an di atas kuburan berdasar. Dan sesungguhnya kaum muslimin tak henti-henti ya di tiap negeri dan tiap masa berkumpul dan membacakan al-Qur’an bagi orang-orang  mereka yang meninggal tanpa ada yang menentang. Jadi hal ini sudah menjadi ijmak (konsensus) kebolehan." (Ali al-Qari, Mirqat al-Mafatih: III/1239)

Thursday 25 June 2020

DOA KETIKA MENAIKI KENDARAAN

🛺🚃🛺🚃

بِسْمِ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ للَّهِ {سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ}

الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي؛ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

"Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat). 

Segala puji bagi Allah (3x), 
Allahu akbar (3x),

Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau."

-SHAHIH- (Shahih Abu Dawud) HR. Abu Dawud (2602), at-Tirmidzi (3446)

Tentang waktu membaca doa/dzikir ini, 

▪️ Asy-Syaikh Sa'id al-Qahthani rahimahullah menerangkan,

استحباب قول هذا الذكر عند ركوب أي مركب دابة أو سيارة أو طائرة أو غير ذلك من وسائل النقل ويكون قول: (بسم الله) عند وضع الرجل في الركاب أما عند الاستقرار في وسيلة النقل فيقال هذا الدعاء.

"Dianjurkan membaca dzikir ini pada saat menaiki kendaraan, baik kendaraan berupa hewan, mobil, pesawat, atau alat transportasi lainnya. Ucapan bismillah dilakukan ketika meletakkan kaki (saat hendak naik) di kendaraan. Lalu pada saat sudah duduk, barulah dia membaca dzikir ini." (Ithaf al-Muslim, hlm. 1374)

CATATAN:

Perlu diingat, bahwa hukum membaca doa ini ialah sunnah, sehingga bukan menjadi keharusan untuk membaca dzikir di atas secara keseluruhan. Jika ingin mencukupkan dengan membaca, 

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُون 

"Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat)."

Maka juga boleh. 

Doa ini tidak hanya dibaca sekali saat awal kali keberangkatan. Tapi tiap kali dia menaiki kendaraannya kembali, maka dianjurkan untuk membacanya lagi. 

▪️ Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin berkata, 

ظاهر القرآن أن الإنسان كلما ركب على البعير، أو السيارة، أو السفينة، أو القطار، أن يقول: ﴿سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ ۞ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ﴾[الزخرف:13-14].

"Lahiriah ayat Al-Qur'an menunjukkan bahwa tiap kali seseorang menaiki hewan tunggangan, mobil, kapal, atau kereta, maka dianjurkan untuk membaca, 

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُون 

"Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat)." QS. Az-Zukhruf: 13-14 (Liqa-at al-Bab al-Maftuh, no. 5)

Tuesday 23 June 2020

🏝️🏜️ SEPENGGAL DOA SEBELUM KEBERANGKATAN 🏝️🏜️ bepergian/safar

• Dianjurkan bagi orang yang ditinggal untuk mendoakan yang pergi safar dengan doa, 
 
[DOA PERTAMA] 

أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِيْنَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ

Astaudi'ullaaha diinaka, wa amaanataka, wa khowaatiima amalika

"Aku memohon kepada Allah agar Dia menjaga agamamu, amanahmu, dan akhir dari amalanmu."

-SHAHIH- (Shahih al-Jami', 4795) HR. Abu Dawud (2600), at-Tirmidzi (3443), Ibnu Majah (2826)

Di riwayat at-Tirmidzi rahimahullah disebutkan kelengkapan kisahnya, 

▫️ Ibnu Umar berkata, 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَدَّعَ رَجُلًا أَخَذَ بِيَدِهِ فَلَا يَدَعُهَا حَتَّى يَكُونَ الرَّجُلُ هُوَ يَدَعُ يَدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَقُولُ اسْتَوْدِعْ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَآخِرَ عَمَلِكَ

"Apabila Rasulullah ﷺ melepas kepergian seseorang, beliau menyalaminya dan tidak melepaskannya hingga orang tersebut yang melepaskan tangan Nabi ﷺ, dan beliau mengatakan, 

أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَآخِرَ عَمَلِكَ

"Aku memohon kepada Allah agar Dia menjaga agamamu, amanahmu, dan akhir dari amalanmu." -SHAHIH- (Shahih at-Tirmidzi) HR. At-Tirmidzi (3442) 

✅ PELAJARAN TERKAIT SAFAR DAN MAKNA DOA INI¹

¹ Sebagian besar faedah ini kami olah dari Ithaf al-Muslim, hlm. 1411-1418

1 - Makna doa ini;

• '.. agar Allah menjaga agamamu,' Maknanya, 'Saya memohon agar Allah mengokohkanmu di atas Islam..' 

• '.. menjaga amanahmu,' Yang dimaksud amanah di sini, ialah anak, istri, dan harta benda yang ditinggalkannya. 

• '.. dan akhir dari amalanmu.' Maksudnya, 'Semoga Allah memberikan husnul khatimah untukmu.'

2 - Pentingnya menghiasi diri dengan sikap rendah hati dan kasih sayang kepada sesama muslim, terlebih pada saat hendak melepaskan kepergian saudara kita. 

▪️ Al-Allamah al-Mubarakfuri rahimahullah menerangkan, 

(أَخَذَ بِيَدِهِ فَلَا يَدَعُهَا) أَيْ فَلَا يَتْرُكُ يَدَ ذَلِكَ الرَّجُلِ مِنْ غَايَةِ التَّوَاضُعِ وَنِهَايَةِ إِظْهَارِ الْمَحَبَّةِ وَالرَّحْمَةِ 

"[Pernyataan Ibnu Umar di atas] (.. beliau ﷺ menyalaminya dan tidak melepaskannya.. ) maksudnya, Nabi tidak melepaskan tangan orang tersebut [hingga dia sendiri yang melepaskannya], ini bentuk luar biasanya rendah hati Nabi ﷺ dan sangat besarnya beliau dalam memperlihatkan rasa cinta dan kasih sayang." (Tuhfah al-Ahwadzi, IX/284)

3 - Ketika mengucapkan doa ini, juga dianjurkan agar kita sambil memegangi tangannya. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ, baca: Ithaf al-Muslim, (hlm. 1418).

4 - Setelah membaca doa ini dengan Bahasa Arab, juga baik apabila dia menerjemahkannya jika orang tersebut tidak memahami maknanya, seperti dengan mengucapkan, 'Semoga Allah menjaga agamamu, keluarga dan hartamu, dan memberimu husnul khatimah.'.

[DOA KEDUA] 

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ

Zawwadakallaahut taqwaa, wa ghofaro dzanbaka, wa yassaro lakal khoyro haitsu maa kunta

"Semoga Allah memberi bekal takwa kepadamu, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan kepadamu di mana saja engkau berada."

-HASAN SHAHIH- (Shahih at-Tirmidzi) HR. At-Tirmidzi (3444) 

Berikut kelengkapan riwayatnya, 

▫️ Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu mengisahkan, 

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُرِيدُ سَفَرًا فَزَوِّدْنِي قَالَ زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى قَالَ زِدْنِي قَالَ وَغَفَرَ ذَنْبَكَ قَالَ زِدْنِي بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي قَالَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

"Datang seseorang kepada Nabi Muhammad ﷺ, lalu dia mengatakan, 'Wahai Rasulullah, saya hendak melakukan safar. Berilah saya bekal.' 

• Nabi ﷺ bersabda,

زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى

'Semoga Allah memberimu bekal ketakwaan.' 

Orang tersebut berkata, 'Tambahlah wahai Nabi.' Beliau berkata, 

وَغَفَرَ ذَنْبَك

'Semoga Allah mengampuni dosamu.' 

Ia berkata, 'Tambahkan lagi, ayah ibuku sebagai tebusannya, wahai Nabi.' Beliau mengatakan,

وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

'Semoga Dia memudahkan untukmu segala kebaikan di manapun engkau berada.'" HR. At-Tirmidzi (3444)

🚙🚛 PELAJARAN TERKAIT SAFAR DARI HADITS INI¹ 🚙🚛

¹ Faedah ini kami olah dari Ithaf al-Muslim, hlm. 1422

Dianjurkan untuk mengabarkan rencana keberangkatan kepada orang yang kita ketahui sebagai orang baik, entah itu kerabat atau teman-teman, untuk mendapatkan doa kebaikan dan nasihat darinya sebelum pergi. 

▪️ Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata, 

إذَا خَرَجَ أَحَدُكُمْ إلَى سَفَرٍ فَلْيُوَدِّعْ إخْوَانَهُ فَإِنَّ اللَّهَ جَاعِلٌ فِي دُعَائِهِمْ بَرَكَةً

"Jika salah seorang kalian ingin bepergian hendaklah dia memberikan kabar kepada saudara-saudaranya, karena Allah menjadikan berkah dari doa mereka." (Bahjah al-Majalis, melalui al-Adab asy-Syar'iyyah, I/421) 

Meski boleh saja pergi tanpa mengabarkan kepada orang-orang dekat, namun sayang sekali jika seseorang pergi diam-diam, boleh jadi, dia melewatkan doa yang bisa bermanfaat bagi keperluan safarnya tersebut. 

▪️ Berkata Imam asy-Sya'bi rahimahullah, 

السُّنَّةُ إذَا قَدِمَ رَجُلٌ مِنْ سَفَرٍ أَنْ يَأْتِيَهُ إخْوَانُهُ فَيُسَلِّمُونَ عَلَيْهِ، وَإِذَا خَرَجَ إلَى سَفَرٍ أَنْ يَأْتِيَهُمْ فَيُوَدِّعُهُمْ وَيَغْنَمُ دُعَاءَهُمْ 

"Termasuk sunnah, bila ada yang datang dari safar agar saudara-saudaranya mendatanginya dan mengucapkan salam. Dan juga sunnah, jika seseorang ingin pergi safar agar dia mendatangi saudara-saudaranya dan berpamitan, sehingga dia bisa mendapatkan doa kebaikan dari mereka." (Bahjah al-Majalis, melalui al-Adab asy-Syar'iyyah, I/421) 

Di zaman sekarang, untuk berpamitan sudah jauh lebih mudah. Jika dia sibuk dengan persiapan safarnya, dia bisa memberi kabar melalui telepon, WhatsApp, atau yang semisal, umpamanya. 

Sunday 21 June 2020

🕌🏡 SHALAT ISTIKHARAH 🕌🏡

Ketika seseorang telah berkeinginan untuk safar, tidak hanya pada saat ragu, maka disunnahkan baginya untuk melakukan shalat istikharah. Tujuannya, ketika safar itu benar-benar kebaikan bagi kita maka bi 'idznillah akan dimudahkan jalan-jalannya dan dampak perjalanan tersebut akan baik. 

Caranya;

- Shalat sunnah dua raka'at dengan niat istikharah, 
- tata caranya sama seperti shalat dua raka'at biasanya, 
- selesai salam, membaca doa istikharah berikut ini, 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu, dan aku mohon kekuasaan-Mu dengan ke-Maha Kuasa-Mu. Aku mohon kepada-Mu anugerah-Mu yang Maha Agung. 

فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ

sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. 

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْــرَ 

Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini

[di sini dia sebutkan hajatnya, boleh dengan Bahasa Indonesia] 

خَيْرٌ لِي فِي دِيْنِي وَمَعاَشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي

lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku, 

فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيْهِ

maka takdirkanlah untukku, mudahkan-lah jalannya, kemudian berilah berkah.

وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي

Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa hal ini berbahaya bagiku dalam agama, kehidupan, dan dampaknya, 

فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ 

maka singkirkanlah hal tersebut dan jauhkan aku darinya, 

وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ

Kemudian takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah ridha-Mu untukku.

Tentang shalat istikharah ini, 

▪️ Jabir bin Abdillah radhiyallahu' anhuma berkata, 

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَالسُّورَةِ مِنْ الْقُرْآنِ إِذَا هَمَّ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْن

"Rasulullah ﷺ mengajarkan kami istikharah dalam semua urusan sebagaimana beliau mengajarkan kami surah dalam Al-Qur'an. Beliau bersabda,

'Jika salah seorang kamu sedang mengalami permasalahan, shalatlah dua raka'at selain shalat fardhu, kemudian bacalah (doa istikharah).'" HR. Al-Bukhari (1162)

Dari pernyataan Jabir, 'Rasulullah ﷺ mengajarkan kami istikharah dalam semua urusan', 

▪️ Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata, 

وَيَتَنَاوَلُ الْعُمُوم الْعَظِيمَ مِنَ الْأُمُورِ وَالْحَقِيرَ فَرُبَّ حَقِيرٍ يَتَرَتَّبُ عَلَيْهِ الْأَمْرُ الْعَظِيمُ

"Semua urusan, mencakup perkara besar maupun kecil. Karena terkadang sesuatu yang kecil memberikan dampak yang besar." (Fathul Bari, XI/184)

▪️ Imam asy-Syaukani rahimahullah menjelaskan, 

قَوْلُهُ: (فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا) دَلِيلٌ عَلَى الْعُمُومِ، وَأَنَّ الْمَرْءَ لَا يَحْتَقِرُ أَمْرًا لِصِغَرِهِ وَعَدَمِ الِاهْتِمَامِ بِهِ فَيَتْرُكُ الِاسْتِخَارَةَ فِيهِ، فَرُبَّ أَمْرٍ يَسْتَخِفُّ بِأَمْرِهِ فَيَكُونُ فِي الْإِقْدَامِ عَلَيْهِ ضَرَرٌ عَظِيمٌ

".. mengajarkan kami istikharah dalam semua urusan ini dalil bahwa (istikharah) dilakukan pada seluruh perkara. Maka jangan seseorang meremehkan sesuatu karena menurutnya itu perkara kecil atau tidak penting, lalu akhirnya tidak melaksanakan istikharah. Sebab boleh jadi ada suatu perkara yang menurutnya sepele tapi memunculkan bahaya besar ketika dilakukan." (Nail al-Authar, III/88)

Friday 19 June 2020

🔸🔸 Biografi kehidupan abu bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu🔸🔸🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽Penulis: Syaikh ‘Abdurrahman bin ‘Abdillah As Suhaim hafizhahullah

Nama beliau -menurut pendapat yang shahih- adalah Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al Qurasyi At Taimi.

Kun-yah

Beliau memiliki kun-yah: Abu Bakar

Laqb (Julukan)

Beliau dijuluki dengan ‘Atiq (عتيق) dan Ash Shiddiq (الصدِّيق).

Sebagian ulama berpendapat bahwa alasan beliau dijuluki ‘Atiq karena beliau tampan. Sebagian mengatakan karena beliau berwajah cerah. Pendapat lain mengatakan karena beliau selalu terdepan dalam kebaikan. Sebagian juga mengatakan bahwa ibu beliau awalnya tidak kunjung hamil, ketika ia hamil maka ibunya berdoa,

اللهم إن هذا عتيقك من الموت ، فهبه لي

“Ya Allah, jika anak ini engkau bebaskan dari maut, maka hadiahkanlah kepadaku”

Dan ada beberapa pendapat lain.

Sedangkan julukan Ash Shiddiq didapatkan karena beliau membenarkan kabar dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan kepercayaan yang sangat tinggi. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam’. Beliau menjawab:

 إن كان قال فقد صدق

“Jika ia berkata demikian, maka itu benar”

Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:

وَالَّذِي جَاء بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Az Zumar: 33)

Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud ‘orang yang datang membawa kebenaran’ (جَاء بِالصِّدْقِ) adalah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dan yang dimaksud ‘orang yang membenarkannya’ (صَدَّقَ بِهِ) adalah Abu Bakar Radhiallahu’anhu.

Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad  Shallallahu’alaihi Wasallam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam telah menamai beliau dengan Ash Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم صعد أُحداً وأبو بكر وعمر وعثمان ، فرجف بهم فقال : اثبت أُحد ، فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان

“Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)”

Kelahiran

Beliau dilahirkan 2 tahun 6 bulan setelah tahun gajah.

Ciri Fisik

Beliau berkulit putih, bertubuh kurus, berambut lebat, tampak kurus wajahnya, dahinya muncul, dan ia sering memakai hinaa dan katm.

🔹Jasa-jasa

Jasanya yang paling besar adalah masuknya ia ke dalam Islam paling pertama.
Hijrahnya beliau bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
Ketegaran beliau ketika hari wafatnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
Sebelum terjadi hijrah, beliau telah membebaskan 70 orang yang disiksa orang kafir karena alasan bertauhid kepada Allah. Di antara mereka adalah Bilal bin Rabbaah, ‘Amir bin Fahirah, Zunairah, Al Hindiyyah dan anaknya, budaknya Bani Mu’ammal, Ummu ‘Ubais
Salah satu jasanya yang terbesar ialah ketika menjadi khalifah beliau memerangi orang-orang murtad
Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam hal memerangi orang yang murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan lebih tegas dan keras daripada Umar bin Khattab yang terkenal akan keras dan tegasnya beliau dalam pembelaan terhadap Allah. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu:

لما توفى النبي صلى الله عليه وسلم واستُخلف أبو بكر وكفر من كفر من العرب قال عمر : يا أبا بكر كيف تقاتل الناس وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أمِرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا لا إله إلا الله ، فمن قال لا إله إلا الله عصم مني ماله ونفسه إلا بحقه وحسابه على الله ؟ قال أبو بكر : والله لأقاتلن من فرق بين الصلاة والزكاة ، فإن الزكاة حق المال ، والله لو منعوني عناقا كانوا يؤدونها إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم لقاتلتهم على منعها . قال عمر : فو الله ما هو إلا أن رأيت أن قد شرح الله صدر أبي بكر للقتال فعرفت أنه الحق

“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar menggantikannya, banyak orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: ‘Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah, barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, akan ku perangi dia’. Umar berkata: ‘Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat kecuali Allah telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di atas kebenaran‘”

Begitu tegas dan kerasnya sikap beliau sampai-sampai para ulama berkata:

نصر الله الإسلام بأبي بكر يوم الردّة ، وبأحمد يوم الفتنة

“Allah menolong Islam melalui Abu Bakar di hari ketika banyak orang murtad, dan melalui Ahmad (bin Hambal) di hari ketika terjadi fitnah (khalqul Qur’an)”

Abu Bakar pun memerangi orang-orang yang murtad dan orang-orang yang enggan membayar zakat ketika itu

Musailamah Al Kadzab dibunuh di masa pemerintahan beliau
Beliau mengerahkan pasukan untuk menaklukan Syam, sebagaimana keinginan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Dan akhirnya Syam pun di taklukan, demikian juga Iraq.
Di masa pemerintahan beliau, Al Qur’an dikumpulkan. Beliau memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkannya.
Abu Bakar adalah orang yang bijaksana. Ketika ia tidak ridha dengan dilepaskannya Khalid bin Walid, ia berkata:
والله لا أشيم سيفا سله الله على عدوه حتى يكون الله هو يشيمه

“Demi Allah, aku tidak akan menghunus pedang yang Allah tujukan kepada musuhnya sampai Allah yang menghunusnya” (HR. Ahmad dan lainnya)

Ketika masa pemerintahan beliau, terjadi peperangan. Beliau pun bertekad untuk pergi sendiri memimpin perang, namun Ali bin Abi Thalib memegang tali kekangnya dan berkata: ‘Mau kemana engkau wahai khalifah? Akan kukatakan kepadamu perkataan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang Uhud:

شِـمْ سيفك ولا تفجعنا بنفسك . وارجع إلى المدينة ، فو الله لئن فُجعنا بك لا يكون للإسلام نظام أبدا

‘Simpanlah pedangmu dan janganlah bersedih atas keadaan kami. Kembalilah ke Madinah. Demi Allah, jika keadaan kami membuatmu sedih Islam tidak akan tegak selamanya‘. Lalu Abu Bakar Radhiallahu’anhu pun kembali dan mengutus pasukan.

Beliau juga sangat mengetahui nasab-nasab bangsa arab
Keutamaan

🔹 keutamaan:

Tidak ada lelaki yang memiliki keutaman sebanyak keutamaan Abu Bakar Radhiallahu’anhu

1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dari golongan umat beliau

Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu berkata:

كنا نخيّر بين الناس في زمن النبي صلى الله عليه وسلم ، فنخيّر أبا بكر ، ثم عمر بن الخطاب ، ثم عثمان بن عفان رضي الله عنهم

“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu” (HR. Bukhari)

Dari Abu Darda Radhiallahu’anhu, ia berkata:

كنت جالسا عند النبي صلى الله عليه وسلم إذ أقبل أبو بكر آخذا بطرف ثوبه حتى أبدى عن ركبته فقال النبي صلى الله عليه وسلم : أما صاحبكم فقد غامر . وقال : إني كان بيني وبين ابن الخطاب شيء ، فأسرعت إليه ثم ندمت فسألته أن يغفر لي فأبى عليّ ، فأقبلت إليك فقال : يغفر الله لك يا أبا بكر – ثلاثا – ثم إن عمر ندم فأتى منزل أبي بكر فسأل : أثَـمّ أبو بكر ؟ فقالوا : لا ، فأتى إلى النبي فجعل وجه النبي صلى الله عليه وسلم يتمعّر ، حتى أشفق أبو بكر فجثا على ركبتيه فقال : يا رسول الله والله أنا كنت أظلم – مرتين – فقال النبي صلى الله عليه وسلم : إن الله بعثني إليكم فقلتم : كذبت ، وقال أبو بكر : صَدَق ، وواساني بنفسه وماله ، فهل أنتم تاركو لي صاحبي – مرتين – فما أوذي بعدها

“Aku pernah duduk di sebelah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar menghadap Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga terlihat lututnya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berkata: ‘Sesungguhnya teman kalian ini sedang gundah‘. Lalu Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnul Khattab terjadi perselisihan, aku pun segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon padanya agar memaafkan aku namun dia enggan memaafkanku, karena itu aku datang menghadapmu sekarang’. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam lalu berkata: ‘“Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar‘. Sebanyak tiga kali, tak lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya, “Apakah di dalam ada Abu Bakar?” Namun keluarganya menjawab, tidak. Umar segera mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Sementara wajah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam terlihat memerah karena marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan kepada Umar dan memohon sambil duduk di atas kedua lututnya, “Wahai Rasulullah Demi Allah sebenarnya akulah yang bersalah”, sebanyak dua kali. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya ketika aku diutus Allah kepada kalian, ketika itu kalian mengatakan, ”Engkau pendusta wahai Muhammad”, Sementara Abu Bakar berkata, ”Engkau benar wahai Muhammad”. Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku?‘ sebanyak dua kali. Setelah itu Abu Bakar tidak pernah disakiti” (HR. Bukhari)

Beliau juga orang yang paling pertama beriman kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan membenarkan perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama Rasulullah tinggal di Mekkah, walaupun banyak gangguan yang datang. Abu Bakar juga menemani Rasulullah ketika hijrah.

2. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy

Allah Ta’ala berfirman,

ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا

“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita”” (QS. At Taubah: 40)
🔸🔸🔸
As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik di sini Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam  berkata ‘janganlah kamu bersedih’ namun tidak berkata ‘janganlah kamu takut’ karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar terhadap keselamatan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sangat mendalam sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan”.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Anas bin Malik Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata kepadanya:

نظرت إلى أقدام المشركين على رؤوسنا ونحن في الغار فقلت : يا رسول الله لو أن أحدهم نظر إلى قدميه أبصرنا تحت قدميه . فقال : يا أبا بكر ما ظنك باثنين الله ثالثهما

“Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat dengan kepala kami. Aku pun berkata kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, kalau di antara mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka’. Rasulullah berkata: ‘Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang ketiga adalah Allah’”

Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Juga ketika dalam perjalanan hijrah, Abu Bakar terkadang berjalan di depan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, terkadang di belakangnya, terkadang di kanannya, terkadang di kirinya.

Oleh karena itu ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu ada sebagian orang yang menganggap Umar lebih utama dari Abu Bakar, maka Umar Radhiallahu’anhu pun berkata:

والله لليلة من أبي بكر خير من آل عمر ، وليوم من أبي بكر خير من آل عمر ، لقد خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم لينطلق إلى الغار ومعه أبو بكر ، فجعل يمشي ساعة بين يديه وساعة خلفه ، حتى فطن له رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : يا أبا بكر مالك تمشي ساعة بين يدي وساعة خلفي ؟ فقال : يا رسول الله أذكر الطلب فأمشي خلفك ، ثم أذكر الرصد فأمشي بين يديك . فقال :يا أبا بكر لو كان شيء أحببت أن يكون بك دوني ؟ قال : نعم والذي بعثك بالحق ما كانت لتكون من مُلمّة إلا أن تكون بي دونك ، فلما انتهيا إلى الغار قال أبو بكر : مكانك يا رسول الله حتى استبرئ الجحرة ، فدخل واستبرأ ، قم قال : انزل يا رسول الله ، فنزل . فقال عمر : والذي نفسي بيده لتلك الليلة خير من آل عمر

“Demi Allah,  satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar, satu harinya Abu Bakar masih lebih baik dari seharinya keluarga Umar. Abu Bakar bersama Rasulullah pergi ke dalam gua. Ketika berjalan, dia terkadang berada di depan Rasulullah dan terkadang di belakangnya. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam heran dan berkata: ‘Wahai Abu Bakar mengapa engkau berjalan terkadang di depan dan terkadang di belakang?’. Abu Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah, ketika saya sadar kita sedang dikejar, saya berjalan di belakang. Ketika saya sadar bahwa kita sedang mengintai, maka saya berjalan di depan’. Rasulullah lalu berkata: ‘Wahai Abu Bakar, kalau ada sesuatu yang aku suka engkau saja yang melakukannya tanpa aku?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah, tidak ada yang lebih tepat melainkan hal itu aku saja yang melakukan tanpa dirimu’. Ketika mereka berdua sampai di gua, Abu Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah aku akan berada di tempatmu sampai memasuki gua. Kemudian mereka masuk, Abu Bakar berkata: Turunlah wahai Rasulullah. Kemudian mereka turun. Umar berkata: ‘Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar’‘” (HR. Al Hakim, Al Baihaqi dalam Dalail An Nubuwwah)

3. Ketika kaum muslimin hendak berhijrah, Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan seluruh hartanya.  (Dalilnya disebutkan pada poin 8, pent.)

4. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama

Dan kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk meneladani khulafa ar rasyidin, sebagaimana sabda beliau:

عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي عضوا عليها بالنواجذ

“Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin setelahku. Gigitlah dengan gigi geraham kalian” (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya. Hadits ini shahih dengan seluruh jalannya)

5. Abu Bakar Ash Shiddiq dipilih sebagai khalifah berdasarkan nash

Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit keras, beliau memerintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam shalat berjama’ah. Dalam Shahihain, dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha ia berkata:

لما مَرِضَ النبيّ صلى الله عليه وسلم مرَضَهُ الذي ماتَ فيه أَتاهُ بلالٌ يُؤْذِنهُ بالصلاةِ فقال : مُروا أَبا بكرٍ فلْيُصَلّ . قلتُ : إنّ أبا بكرٍ رجلٌ أَسِيفٌ [ وفي رواية : رجل رقيق ] إن يَقُمْ مَقامَكَ يبكي فلا يقدِرُ عَلَى القِراءَةِ . قال : مُروا أَبا بكرٍ فلْيُصلّ . فقلتُ مثلَهُ : فقال في الثالثةِ – أَوِ الرابعةِ – : إِنّكنّ صَواحبُ يوسفَ ! مُروا أَبا بكرٍ فلْيُصلّ ، فصلّى

“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit menjelang wafat, Bilal datang meminta idzin untuk memulai shalat. Rasulullah bersabda: ‘Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’. ‘Aisyah berkata: ‘Abu Bakar itu orang yang terlalu lembut, kalau ia mengimami shalat, ia mudah menangis. Jika ia menggantikan posisimu, ia akan mudah menangis sehingga sulit menyelesaikan bacaan Qur’an. Nabi tetap berkata: ‘Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’. ‘Aisyah lalu berkata hal yang sama, Rasulullah pun mengatakan hal yang sama lagi, sampai ketiga atau keempat kalinya Rasulullah berkata: ‘Sesungguhnya kalian itu (wanita) seperti para wanita pada kisah Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’”

Oleh karena itu Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:

أفلا نرضى لدنيانا من رضيه رسول الله صلى الله عليه وسلم لديننا

“Apakah kalian tidak ridha kepada Abu Bakar dalam masalah dunia, padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah ridha kepadanya dalam masalah agama?”

Juga diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:

قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم في مرضه : ادعي لي أبا بكر وأخاك حتى اكتب كتابا ، فإني أخاف أن يتمنى متمنٍّ ويقول قائل : أنا أولى ، ويأبى الله والمؤمنون إلا أبا بكر وجاءت امرأة إلى النبي صلى الله عليه وسلم فكلمته في شيء فأمرها بأمر ، فقالت : أرأيت يا رسول الله إن لم أجدك ؟ قال : إن لم تجديني فأتي أبا بكر

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata kepadaku ketika beliau sakit, panggilah Abu Bakar dan saudaramu agar aku dapat menulis surat. Karena aku khawatir akan ada orang yang berkeinginan lain (dalam masalah khilafah) sehingga ia berkata: ‘Aku lebih berhak’. Padahal Allah dan kaum mu’minin menginginkan Abu Bakar (yang menjadi khalifah). Kemudian datang seorang perempuan kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan sesuatu, lalu Nabi memerintahkan sesuatu kepadanya. Apa pendapatmu wahai Rasulullah kalau aku tidak menemuimu? Nabi menjawab: ‘Kalau kau tidak menemuiku, Abu Bakar akan datang’” (HR. Bukhari-Muslim)

6. Umat Muhammad diperintahkan untuk meneladani Abu Bakar Ash Shiddiq

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

اقتدوا باللذين من بعدي أبي بكر وعمر

“Ikutilah jalan orang-orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan Umar” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Maajah, hadits ini shahih)

7. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah seorang mufti di masa Nabi Muhammad

Oleh karena itu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menugasi beliau sebagai Amirul Hajj pada haji sebelum haji Wada’. Diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu:

بعثني أبو بكر الصديق في الحجة التي أمره عليها رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل حجة الوداع في رهط يؤذنون في الناس يوم النحر : لا يحج بعد العام مشرك ، ولا يطوف بالبيت عريان

“Abu Bakar Ash Shiddiq mengutusku untuk dalam sebuah ibadah haji yang terjadi sebelum haji Wada’, dimana beliau ditugaskan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menjadi Amirul Hajj. Ia mengutusku untuk mengumumkan kepada sekelompok orang di hari raya idul adha bahwa tidak boleh berhaji setelah tahunnya orang musyrik dan tidak boleh ber-thawaf di ka’bah dengan telanjang”

Abu Bakar juga sebagai pemegang bendera Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang Tabuk.

8. Abu Bakar Ash Shiddiq menginfaqkan seluruh hartanya ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan sedekah

Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:

أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نتصدق ، فوافق ذلك مالاً فقلت : اليوم أسبق أبا بكر إن سبقته يوما . قال : فجئت بنصف مالي ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما أبقيت لأهلك ؟ قلت : مثله ، وأتى أبو بكر بكل ما عنده فقال : يا أبا بكر ما أبقيت لأهلك ؟ فقال : أبقيت لهم الله ورسوله ! قال عمر قلت : والله لا أسبقه إلى شيء أبدا

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab: ‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya’. Umar berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya’” (HR. Tirmidzi)

9. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang paling dicintai Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam

‘Amr bin Al Ash Radhiallahu’anhu bertanya kepada Nabi Shallallahu’alahi Wasallam:

أي الناس أحب إليك ؟ قال : عائشة . قال : قلت : من الرجال ؟ قال : أبوها

“Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Aku bertanya lagi: ‘Kalau laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar)” (HR. Muslim)

10. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalil bagi Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam

Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu’anhu, ia berkata:

خطب رسول الله صلى الله عليه وسلم الناس وقال : إن الله خير عبدا بين الدنيا وبين ما عنده فاختار ذلك العبد ما عند الله . قال : فبكى أبو بكر ، فعجبنا لبكائه أن يخبر رسول الله صلى الله عليه وسلم عن عبد خير ، فكان رسول الله صلى الله عليه وسلم هو المخير ، وكان أبو بكر أعلمنا . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن مِن أمَنّ الناس عليّ في صحبته وماله أبا بكر ، ولو كنت متخذاً خليلاً غير ربي لاتخذت أبا بكر ، ولكن أخوة الإسلام ومودته ، لا يبقين في المسجد باب إلا سُـدّ إلا باب أبي بكر

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah kepada manusia, beliau berkata: ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang ada di dalamnya. Namun hamba tersebut hanya dapat memilih apa yang Allah tentukan’. Lalu Abu Bakar menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, hanya karena Rasulullah mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lah orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‘Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam kedekatan dan kerelaan mengeluarkan harta, ialah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat seorang kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja’”

11. Allah Ta’ala mensucikan Abu Bakar Ash Shiddiq

Allah Ta’ala berfirman:

وَسَيُجَنَّبُهَا الأَتْقَى * الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى * وَمَا لأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى * إِلا ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِ الأَعْلَى * وَلَسَوْفَ يَرْضَى

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan” (QS. Al Lail: 17-21)

Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash Shiddiq. Selain itu beliau juga termasuk as sabiquunal awwalun, dan Allah Ta’ala berfirman:

وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.  Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100)

12. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memberi tazkiyah kepada Abu Bakar

Ketika Abu Bakar bertanya kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

من جرّ ثوبه خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة . قال أبو بكر : إن أحد شقي ثوبي يسترخي إلا أن أتعاهد ذلك منه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنك لست تصنع ذلك خيلاء

“Barangsiapa yang membiarkan kainnya terjulur karena sombong, tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat. Abu Bakar berkata: ‘Sesungguhnya salah satu sisi sarungku melorot kecuali jika aku ikat dengan baik. Rasulullah lalu berkata: ‘Engkau tidak melakukannya karena sombong”” (HR. Bukhari dalam Fadhail Abu Bakar Radhiallahu’anhu)

13. Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi untuk memasuki semua pintu surga

من أنفق زوجين من شيء من الأشياء في سبيل الله دُعي من أبواب الجنة : يا عبد الله هذا خير ؛ فمن كان من أهل الصلاة دعي من باب الصلاة ، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد ، ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة ، ومن كان من أهل الصيام دُعي من باب الصيام وباب الريان . فقال أبو بكر : ما على هذا الذي يدعى من تلك الأبواب من ضرورة ، فهل يُدعى منها كلها أحد يا رسول الله ؟ قال : نعم ، وأرجو أن تكون منهم يا أبا بكر

“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah” (HR. Al Bukhari – Muslim)

14. Abu Bakar Ash Shiddiq melakukan banyak perbuatan agung dalam sehari

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

: من أصبح منكم اليوم صائما ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . قال : فمن تبع منكم اليوم جنازة ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . قال : فمن أطعم منكم اليوم مسكينا ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . قال : فمن عاد منكم اليوم مريضا ؟ قال أبو بكر رضي الله عنه : أنا . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما اجتمعن في امرىء إلا دخل الجنة

“Siapa yang hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini ikut mengantar jenazah? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda: ‘Tidaklah semua ini dilakukan oleh seseorang kecuali dia akan masuk surga’”

15. Orang musyrik mensifati Abu Bakar Ash Shiddiq sebagaimana Khadijah mensifati Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

Mereka berkata tentang Abu Bakar:

أَتُخْرِجُونَ رَجُلًا يُكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَيَصِلُ الرَّحِمَ وَيَحْمِلُ الْكَلَّ وَيَقْرِي الضَّيْفَ وَيُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ

“Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran?” (HR. Bukhari)

16. Ali Radhiallahu’anhu mengenal keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq

Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada ayahku, yaitu Ali bin Abi Thalib:

أي الناس خير بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم ؟ قال : أبو بكر . قلت : ثم من ؟ قال : ثم عمر ، وخشيت أن يقول عثمان قلت : ثم أنت ؟ قال : ما أنا إلا رجل من المسلمين

“Manusia mana yang terbaik sepeninggal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? Ali menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: ‘Kemudian siapa lagi?’. Ali berkata: ‘Lalu Umar’. Aku lalu khawatir yang selanjutnya adalah Utsman, maka aku berkata: ‘Selanjutnya engkau?’. Ali berkata: ‘Aku ini hanyalah orang muslim biasa’” (HR. Bukhari)

Sikap Zuhud

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun dirham atau dinar. Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu’anhu:

لما احتضر أبو بكر رضي الله عنه قال : يا عائشة أنظري اللقحة التي كنا نشرب من لبنها والجفنة التي كنا نصطبح فيها والقطيفة التي كنا نلبسها فإنا كنا ننتفع بذلك حين كنا في أمر المسلمين ، فإذا مت فاردديه إلى عمر ، فلما مات أبو بكر رضي الله عنه أرسلت به إلى عمر رضي الله عنه فقال عمر رضي الله عنه : رضي الله عنك يا أبا بكر لقد أتعبت من جاء بعدك

“Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata, wahai ‘Aisyah tolong perhatikan unta perahan yang biasa kita ambil susunya, dan mangkuk besar yang sering kita pakai untuk tempat penerangan, dan kain beludru yang biasa kita pakai. Sesungguhnya kita mengambil manfaat dari itu semua saat aku mengurusi urusan kaum muslimin. Jika aku mati, kembalikanlah semuanya kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar wafat, ‘Aisyah mengirim semua itu kepada Umar Radhiallahu’anhu. Umar pun berkata: ‘Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang setelahmu’”

Sikap Wara’

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu adalah orang yang wara’ dan zuhud terhadap dunia sampai-sampai ketika ia menjadi khalifah, ia pun tetap pergi bekerja mencari nafkah. Umar bin Khattab pun Radhiallahu’anhu melarangnya dan menganjurkan ia untuk mengambil upah dari baitul maal, menimbang betapa beratnya tugas seorang khalifah.

Dikisahkan pula dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:

كان لأبي بكر غلام يخرج له الخراج ، وكان أبو بكر يأكل من خراجه ، فجاء يوماً بشيء ، فأكل منه أبو بكر ، فقال له الغلام : تدري ما هذا ؟ فقال أبو بكر : وما هو ؟ قال : كنت تكهّنت لإنسان في الجاهلية وما أحسن الكهانة إلا أني خدعته ، فلقيني فأعطاني بذلك فهذا الذي أكلت منه ، فأدخل أبو بكر يده فقاء كل شيء في بطنه . رواه البخاري

“Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan kharraj (setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak berkata: ‘Apakah anda tahu dari mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya : ‘Dari mana?’ Ia menjawab : ‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan orang. Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Nah, yang anda makan saat ini adalah hasil dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya hingga keluarlah semua yang ia makan” (HR. Bukhari)

Wafat beliau

Beliau wafat pada hari Senin di bulan Jumadil Awwal tahun 13 H ketika beliau berusia 63 tahun.

Semoga Allah meridhainya dan mengumpulkan kita bersamanya di surga kelak.[aamiin].

Wednesday 17 June 2020

Kepemimpinan sahabat Umar bin Khattab

Keislaman beliau telah memberikan andil besar bagi perkembangan dan kejayaan Islam. Beliau adalah pemimpin yang adil, bijaksana, tegas, disegani, dan selalu memperhatikan urusan kaum muslimin. Pemimpin yang menegakkan ketauhidan dan keimanan, merobohkan kesyirikan dan kekufuran, menghidupkan sunnah dan mematikan bid'ah. Beliau adalah orang yang paling baik dan paling berilmu tentang al-Kitab dan as-Sunnah setelah Abu Bakar As Siddiq.
Kepemimpinan Umar bin Khattab tak seorangpun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar setelah Rasulullah SAW dan Abu Bakar As Siddiq. Pada masa kepemimpinannya kekuasaan islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo.
Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun Umar bin Khattab itulah, penaklukan-penaklukan penting dilakukan Islam. Tak lama sesudah Umar bin Khattab memegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah, pasukan Islam menduduki Suriah dan Palestina, yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Byzantium. Dalam pertempuran Yarmuk (636), pasukan Islam berhasil memukul habis kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh pada tahun itu juga, dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641, pasukan Islam telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang kini bernama Turki. Tahun 639, pasukan Islam menyerbu Mesir yang juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna.
Penyerangan Islam terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik jadi khalifah. Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Menjelang tahun 641, seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam. Dan bukan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642), mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar bin Khattab di tahun 644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala Umar bin Khattab wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara. 
Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas. Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Mas’ud berkata, ”Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab lebih berat dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabatpun berpendapat bahwa Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al Qur’an dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun hijriyah sebagai kalender umat Islam, membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang melakukan sholat sunah tarawih dengan satu imam, menciptakan lembaga peradilan, membentuk lembaga perkantoran, membangun balai pengobatan, membangun tempat penginapan, memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan, menetapkan hukuman cambuk bagi peminum "khamr" (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya.
Namun dengan begitu beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang pemimpin yang zuhud lagi wara’. Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Dalam satu riwayat Qatadah berkata, ”Pada suatu hari Umar bin Khattab memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang sebagiannnya dipenuhi dengan tambalan dari kulit, padahal waktu itu beliau adalah seorang khalifah, sambil memikul jagung ia lantas berjalan mendatangi pasar untuk menjamu orang-orang.” Abdullah, puteranya berkata, ”Umar bin Khattab berkata, ”Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT.”
Beliaulah yang lebih dahulu lapar dan yang paling terakhir kenyang, Beliau berjanji tidak akan makan minyak samin dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakannya…
Tidak diragukan lagi, khalifah Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan. Bahkan ia rela keluarganya hidup dalam serba kekurangan demi menjaga kepercayaan masyarakat kepadanya tentang pengelolaan kekayaan negara. Bahkan Umar bin Khattab sering terlambat salat Jum'at hanya menunggu bajunya kering, karena dia hanya mempunyai dua baju.
Kebijaksanaan dan keadilan Umar bin Khattab ini dilandasi oleh kekuatirannya terhadap rasa tanggung jawabnya kepada Allah SWT. Sehingga jauh-jauh hari Umar bin Khattab sudah mempersiapkan penggantinya jika kelak dia wafat. Sebelum wafat, Umar berwasiat agar urusan khilafah dan pimpinan pemerintahan, dimusyawarahkan oleh enam orang yang telah mendapat ridha Nabi SAW. Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair binl Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Abdurrahman bin Auf. Umar menolak menetapkan salah seorang dari mereka, dengan berkata, aku tidak mau bertanggung jawab selagi hidup sesudah mati. Kalau AIlah menghendaki kebaikan bagi kalian, maka Allah akan melahirkannya atas kebaikan mereka (keenam orang itu) sebagaimana telah ditimbulkan kebaikan bagi kamu oleh Nabimu.

◾️Wafatnya Umar bin Khattab

Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat, Beliau ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah, budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab dimakamkan di samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.

Monday 15 June 2020

biografi sahabat umar bin khattab radiyallahu anhu

🔰🔰"Ya Allah...buatlah Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang ini. Amr bin Hisham atau Umar bin Khattab." Salah satu dari doa Rasulullah pada saat Islam masih dalam tahap awal penyebaran dan masih lemah. Doa itu segera dikabulkan oleh Allah. Allah memilih Umar bin Khattab sebagai salah satu pilar kekuatan islam, sedangkan Amr bin Hisham meninggal sebagai Abu Jahal.
Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatmah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan.
Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy. Beliau merupakan  khalifah kedua didalam islam setelah Abu Bakar As Siddiq.

◾️Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin 'Adiy bin Ka'ab binLu'ay bin Ghalib. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada kakeknya Ka'ab. Antara beliau dengan Nabi selisih 8 kakek. lbu beliau bernama Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah al-Makhzumiyah. Rasulullah memberi beliau "kun-yah" Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang paling tua; dan memberi "laqab" (julukan) al Faruq.

◾️Umar bin Khattab masuk Islam

Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang yang keras permusuhannya dengan kaum Muslimin, bertaklid kepada ajaran nenek moyangnya, dan melakukan perbuatan-perbuatan jelek yang umumnya dilakukan kaum jahiliyah, namun tetap bisa menjaga harga diri. Beliau masuk Islam pada bulan Dzulhijah tahun ke-6 kenabian, tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam.
Ringkas cerita, pada suatu malam beliau datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan shalat Nabi. Waktu itu Nabi membaca surat al-Haqqah. Umar bin Khattab kagum dengan susunan kalimatnya lantas berkata pada dirinya sendiri- "Demi Allah, ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy." Kemudian beliau mendengar Rasulullah membaca ayat 40-41 (yang menyatakan bahwa Al Qur'an bukan syair), lantas beliau berkata, "Kalau begitu berarti dia itu dukun." Kemudian beliau mendengar bacaan Nabi ayat 42, (Yang menyatakan bahwa Al-Qur'an bukan perkataan dukun.) akhirnya beliau berkata, "Telah terbetik lslam di dalam hatiku." Akan tetapi karena kuatnya adat jahiliyah, fanatik buta, pengagungan terhadap agama nenek moyang, maka beliau tetap memusuhi Islam.
Kemudian pada suatu hari, beliau keluar dengan menghunus pedangnya bermaksud membunuh Nabi. Dalam perjalanan, beliau bertemu dengan Nu`aim bin Abdullah al 'Adawi, seorang laki-laki dari Bani Zuhrah. Lekaki itu berkata kepada Umar bin Khattab, "Mau kemana wahai Umar?" Umar bin Khattab menjawab, "Aku ingin membunuh Muhammad." Lelaki tadi berkata, "Bagaimana kamu akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhrah, kalau kamu membunuh Muhammad?" Maka Umar menjawab, "Tidaklah aku melihatmu melainkan kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu." Tetapi lelaki tadi menimpali, "Maukah aku tunjukkan yang lebih mencengangkanmu, hai Umar? Sesuugguhnya adik perampuanmu dan iparmu telah meninggalkan agama yang kamu yakini."
Kemudian dia bergegas mendatangi adiknya yang sedang belajar Al Qur'an, surat Thaha kepada Khabab bin al Arat. Tatkala mendengar Umar bin Khattab datang, maka Khabab bersembunyi. Umar bin Khattab masuk rumahnya dan menanyakan suara yang didengarnya. Kemudian adik perempuan Umar bin Khattab dan suaminya berkata, "Kami tidak sedang membicarakan apa-apa." Umar bin Khattab menimpali, "Sepertinya kalian telah keluar dari agama nenek moyang kalian." 

." Tetapi lelaki tadi menimpali, "Maukah aku tunjukkan yang lebih mencengangkanmu, hai Umar? Sesuugguhnya adik perampuanmu dan iparmu telah meninggalkan agama yang kamu yakini."
Kemudian dia bergegas mendatangi adiknya yang sedang belajar Al Qur'an, surat Thaha kepada Khabab bin al Arat. Tatkala mendengar Umar bin Khattab datang, maka Khabab bersembunyi. Umar bin Khattab masuk rumahnya dan menanyakan suara yang didengarnya. Kemudian adik perempuan Umar bin Khattab dan suaminya berkata, "Kami tidak sedang membicarakan apa-apa." Umar bin Khattab menimpali, "Sepertinya kalian telah keluar dari agama nenek moyang kalian." Iparnya menjawab, "wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu bukan berada pada agamamu?"  Mendengar ungkapan tersebut Umar bin Khattab memukulnya hingga terluka dan berdarah, karena tetap saja saudaranya itu mempertahankan agama Islam yang dianutnya, Umar bin Khattab berputus asa dan menyesal melihat darah mengalir pada iparnya.
Umar bin Khattab berkata, 'Berikan kitab yang ada pada kalian kepadaku, aku ingin membacanya.' Maka adik perempuannya berkata," Kamu itu kotor. Tidak boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu!" lantas Umar bin Khattab mandi dan mengambil kitab yang ada pada adik perempuannya. Ketika dia membaca surat Thaha, dia memuji dan muliakan isinya, kemudian minta ditunjukkan keberadaan Rasulullah.
Tatkala Khabab mendengar perkataan Umar bin Khattab, dia muncul dari persembunyiannya dan berkata, "Aku akan beri kabar gembira kepadamu, wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis, 'Ya Allah, muliakan Islam.dengan Umar bin Khatthab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam.' Waktu itu, Rasulullah berada di sebuah rumah di daerah Shafa." Umar bin Khattab mengambil pedangnya dan menuju rumah tersebut, kemudian mengetuk pintunya. Ketika ada salah seorang melihat Umar bin Khattab datang dengan pedang terhunus dari celah pintu rumahnya, dikabarkannya kepada Rasulullah. Lantas mereka berkumpul. Hamzah bin Abdul Muthalib bertanya, "Ada apa kalian?" Mereka menjawab, 'Umar (datang)!" Hamzah bin Abdul Muthalib berkata, "Bukalah pintunya. Kalau dia menginginkan kebaikan, maka kita akan menerimanya, tetapi kalau menginginkan kejelekan, maka kita akan membunuhnya dengan pedangnya." Kemudian Nabi menemui Umar bin Khattab dan berkata kepadanya. "... Ya Allah, ini adalah Umar bin Khattab. Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khattab." Dan dalam riwayat lain: "Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar."
Seketika itu pula Umar bin Khattab bersyahadat, dan orang-orang yang berada di rumah tersebut bertakbir dengan keras. Menurut pengakuannya dia adalah orang yang ke-40 masuk Islam. Abdullah bin Mas'ud berkomentar, "Kami senantiasa berada dalam kejayaan semenjak Umar bin Khattab masuk Islam.

Monday 8 June 2020

biografi sahabat Usman bin Affan Radhiyallahu Anhu

🔶🔶Utsman bin Affan, adalah sahabat Nabi Muhammad yang termasuk Khulafaur Rasyidin  (khalifah rasyid) yang ke-3. beliau dijuluki dzu nurain, yang berarti pemiliki dua cahaya, Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Beliau juga dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam.


🔘Nasab 

Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin Adnan (ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).

Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah  dengan menikahi dua orang putrinya.

Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti sunahnya.


🔘Sifat

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi yang memiliki sifat yang sangat pemalu, seperti dalam hadis berikut ini:

“Orang yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin Ka’ab), dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit. Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya 3:184)

Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar, berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.

Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus, berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”


🔘Sejarah

Usman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. ia masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam).  Rasulullah sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin. Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah   , ‘Abu Bakar masuk tapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?’ Rasullullah menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”


🔘Ikut hijrah

Pada saat seruan hijrah pertama oleh Rasullullah   ke Habbasyiah karena meningkatnya tekanan kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan tersebut dan hijrah ke Habasyiah hingga tekanan dari kaum Quraisy reda. Tak lama tinggal di Mekah, Utsman mengikuti Nabi Muhammad untuk hijrah ke Madinah. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka'bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

🔘Dermawan

Pada saat Perang Dzatirriqa dan Perang Ghatfahan berkecamuk, dimana Rasullullah  memimpin perang, Utsman dipercaya menjabat walikota Madinah. Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 950 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya perang tersebut. Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya tatkala membeli mata air yang bernama Rumah dari seorang lelaki suku Ghifar seharga 35.000 dirham. Mata air itu ia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.


🔘Terpilih Menjadi khalifah ketiga

 
Setelah wafatnya Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua, diadakanlah musyawarah untuk memilih khalifah selanjutnya. Ada enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdul Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah. Selanjutnya Abdul Rahman bin Auff, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah  mengundurkan diri hingga hanya Utsman dan Ali yang tertinggal. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua, serta yang pertama dipilih dari beberapa calon. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram 24 H. Utsman menjadi khalifah di saat pemerintah Islam telah betul-betul mapan dan terstruktur.


🔘Peran setelah terpilih menjadi khalifah ketiga

Utsman bin Affan adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). ia mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukan Syiria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga membentuk angkatan laut yang kuat. Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf.

Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang cakap dan menggantikaannya dengan orang-orang yang lebih kredibel. Namun hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh khalifah.


🔘Wafat

Khalifah Utsman dikepung oleh pemberontak selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Beliau diberi 2 ulimatum oleh pemberontak (Ghafiki dan Sudan), yaitu mengundurkan diri atau dibunuh. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah perihal kematian Utsman yang syahid nantinya, peristiwa pembunuhan usman berawal dari pengepungan rumah Utsman oleh para pemberontak selama 40 hari. Utsman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H. Ia dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.
▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️
SEMOGA BERMANFAAT

Sunday 7 June 2020

keutamaan sahabat Usman bin Affan sebagai sahabat nabi

Amirul Mukminin ‘Utsman bin ‘Affan   memiliki be-berapa keutamaan yang sangat banyak. Di antara keutama-an-keutamaan beliau adalah:
1. Beliaulah yang telah membeli sumur Rumah dan me-nyerahkannya kepada kaum Muslimin. 

2. Beliau juga telah membekali tentara ‘usrah (tentara pe-rang Tabuk). 

Rosululloh   bersabda:
(( مَنْ جَهَّزَ جَيْشَ الْعُسْرَةِ فَلَهُ الْجَنَّةُ )). فَجَهَّزَهُ عُثْمَانُ
“Barangsiapa yang membekali tentara ‘usrah maka baginya surga.” Maka ‘Utsman pun membekalinya. (HR. al-Bukhari) 
3. Beliau adalah sahabat Rosululloh   yang terbaik setelah Abu Bakar dan ‘Umar  . 

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar   bahwa ia berkata:
( كُنَّا نُخَيِّرُ بَيْنَ النَّاسِ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ   فَنُخَيِّرُ أَبَا بَكْرٍ، ثُمَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، ثُمَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ   )
“Kami (para sahabat Nabi  ) pada zaman beliau me-milih siapakah yang terbaik di antara umat manusia, lalu kami pun bersepakat bahwa yang terbaik adalah Abu Bakar, kemudian ‘Umar kemudian ‘Utsman   .” (HR. al-Bukhari) 
4. Beliau adalah khalifah yang pertama kali memperluas Masjid Nabawi sebagai respon terhadap keinginan Ro-sululloh   saat masjid tersebut terasa semakin sempit.

5. Beliaulah yang menghimpun (kodifikasi) al-Qur’an da-lam satu mushaf ketika terjadi perbedaan qiraa’ah (cara membaca al-Qur’an) di beberapa wilayah Islam. 

Maka, ‘Utsman   menyatukannya dalam satu bacaan yang sering dibaca oleh Rosululloh  . Beliau meng-kodifikasi al-Qur’an dalam satu mushaf dengan bacaan tersebut dan memerintahkan untuk membakar mushaf-mushaf lainnya. Rasm ‘Utsmani merupakan bacaan kaum Muslimin hingga dewasa ini.


 
class="tr_bq" style="text-align: justify;"> BACA JUGA : KONDISI MASYARAKAT SAAT UTSMAN BIN AFFAN MENJADI KHALIFAH
3. Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas  , ia berkata bahwa Rosululloh   bersabda:

(( أَرْحَمُ أُمَّتِى أَبُو بَكْرٍ وَأَشَدُّهَا فِى دِينِ اللهِ عُمَرُ وَأَصْدَقُهَا حَيَاءً عُثْمَانُ وَأَعْلَمُهَا بِالْحَلاَلِ وَالْحَرَامِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ وَأَقْرَؤُهَا لِكِتَابِ اللَّهِ أُبَىٌّ وَأَعْلَمُهَا بِالْفَرَائِضِ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَمِينٌ وَأَمِينُ هَذِهِ الأُمَّةِ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ ))
“Orang yang paling penyayang di antara umatku ada-lah Abu Bakar, yang paling tegas dalam agama Alloh adalah ‘Umar, yang paling pemalu adalah ‘Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah Mu’adz bin Jabal, yang paling hafal tentang al-Qur’an adalah Ubai dan yang paling mengetahui tentang ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit. Setiap umat mempunyai orang terpercaya dan orang ter-percaya di kalangan umatku adalah Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam al-Musnad dan dishahihkan oleh al-Albani)
4. Imam Ahmad meriwayatkan dari Umar   ia berkata,  bahwa Rosululloh   keluar mendatangi kami setelah terbit matahari dan bersabda:

(( رَأَيْتُ قُبَْيلَ الْفَجْرِ كَأَنِّى أُعْطِيتُ الْمَقَالِيدَ وَالْمَوَازِينَ فَأَمَّا الْمَقَالِيدُ فَهَذِهِ الْمَفَاتِيحُ وَأَمَّا الْمَوَازِينُ فَهَذِهِ الَّتِى تَزِنُونَ بِهَا فَوُضِعْتُ فِى كِفَّةٍ وَوُضِعَتْ أُمَّتِى فِى كِفَّةٍ فَوُزِنْتُ بِهِمْ فَرَجَحْتُ ثُمَّ جِىءَ بِأَبِى بَكْرٍ فَوُزِنَ بِهِمْ فَوَزَنَ ثُمَّ جِىءَ بِعُمَرَ فَوُزِنَ فَوَزَنَ ثُمَّ جِىءَ بِعُثْمَانَ فَوُزِنَ بِهِمْ ثُمَّ رُفِعَتْ ))
“Aku melihat sebelum fajar seakan-akan aku diberi al-maqalid dan timbangan. Adapun al-maqalid ada-lah kunci-kunci, dan timbangan adalah alat yang biasa kalian pakai untuk menimbang. Kemudian aku diletakkan pada daun timbangan yang satu dan umat-ku diletakkan pada daun timbangan yang lain, dan ternyata aku lebih berat. Kemudian didatangkan Abu Bakar dan ditimbang dengan mereka, ternyata Abu Bakar lebih berat dari mereka. Lantas didatangkan ‘Umar dan ditimbang dengan mereka, ternyata ‘Umar lebih berat dari mereka. Lalu didatangkan ‘Utsman dan ditimbang dengan mereka, ternyata ‘Utsman  lebih berat dari mereka. Kemudian timbangan-tim-bangan itu diangkat.” (HR. Ahmad dalam al-Musnad dishahihkan oleh Ahmad Syakir)

Disebutkan sebuah riwayat yang shahih dari Abu Bakar ash-Shiddiq   bahwa beliau mendikte ‘Utsman   untuk menuliskan wasiatnya ketika akan meninggal dunia. Ketika sampai pada masalah tentang kekhalifahan, Abu Bakar   jatuh pingsan. Maka, ‘Utsman   menuliskan nama ‘Umar  . Ketika Abu Bakar siuman, ia berkata, “Nama siapa yang ditulis?”, ‘Utsman menjawab, “‘Umar.”. Abu Bakar berkata, “Seandainya kamu menulis namamu sendiri, maka sebenar-nya kamu layak untuk menjabatnya.”.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
SEMOGA BERMANFAAT

Saturday 6 June 2020

TERMASUK BENTUK TAKWA MEMBATASI INTERAKSI DENGAN LAWAN JENIS YANG BUKAN MAHRAM

Ketika safar, tentunya seseorang jauh dari keluarganya, meski demikian dia wajib menjaga dirinya dari semua jalur yang dapat mengantarkannya dalam perbuatan dosa, termasuk dari jalur wanita. 

☑️ Al-Allamah Muhammad al-Utsaimin pernah ditanya tentang batasan syar'i interaksi pria dengan wanita yang bukan mahramnya. 

✅ Beliau rahimahullah menjelaskan, 

"Masalah ini dalam kenyataannya berbeda-beda, sesuai dengan kondisi yang;

- laki-laki, 
- wanita, 
- maupun kadar kebutuhan. 

-  Terkait dengan kondisi yang laki-laki, maka ada orang yang dia cepat tergerak perasaannya bila berkaitan dengan wanita, sebatas melihat saja, terlebih jika wanita tersebut cantik, lalu tergerak syahwatnya. 

Kondisi laki-laki yang seperti ini dia tidak boleh mengajak berbicara wanita sedikitpun selama itu memungkinkan, jika dia memerlukan sesuatu cukup dengan isyarat. Ini wajib dilakukan untuk menutup jalan yang mengantarkan menuju kerusakan. 

-  Ada pula laki-laki yang di bawah ini keadaannya. 

-  Dan ada juga laki-laki yang acuh saja terhadap wanita, ketika dia berbicara dengan seorang wanita seolah dia sedang berbicara dengan saudarinya, sama sekali tidak tergoda. 

Jadi masalah hukumnya berbeda-beda sesuai dengan keadaan masing-masing orang dan kadar kebutuhan mendesak tidaknya (dilakukan perbincangan), terkadang ada suatu kondisi laki-laki harus berbicara dengan wanita, pada keadaan ini tidak masalah. 

Akan tetapi jika dia melihat bahwa wanita tersebut bersuara dengan lembut di depannya, maka dia harus menghentikan perbincangan, 

• karena Allah ta'ala berfirman,

فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا

"Maka janganlah kamu (wanita) lembut dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik." QS. Al-Ahzab: 32

Pada intinya seseorang wajib untuk meminimalisir perbincangan dengan  
lawan jenisnya atau melihat kepadanya." (I'lam al-Musafirin, hlm. 86)

Dalam praktiknya, seseorang pasti tidak bisa terlepaskan dari komunikasi dengan wanita yang bukan mahramnya di saat melakukan perjalanan safar, apakah itu bertemu dengan pramugari, kasir swalayan, resepsionis hotel, dst.

Maka dia wajib bertakwa kepada Allah dalam kondisi-kondisi tersebut. Dia melihat bagaimana keadaan dirinya dan mengambil langkah yang paling selamat, seperti yang telah diterangkan oleh Asy-Syaikh al-Utsaimin di atas, berinteraksi dengan wanita yang bukan mahram hanya sebatas keperluan.

Friday 5 June 2020

Terimakasih "korona" , Saya banyak belajar padamu

_Oleh: Halimi Zuhdy_

Judul di atas adalah sebuah esai menarik yang ditulis oleh Ali Batih al-Omri dengan tema aslinya yang berbahasa Arab yaitu "Syukran Korona Laqad Ta'allamtu minka". Selain itu ada pula sebuah pesan yang banyak beredar di grup dengan tema "Ta'allamtu minka ya Korona". 

Ali Batih memulai esainya tersebut dengan menyebut "Korona" sebagai makhluk kecil atau hanya virus kecil, tapi mampu meneror banyak negara. Dari negara miskin sampai negara adidaya. Saat ini, sebanyak 160 negara telah melaporkan kasus positif virus Covid-19 yang menjangkiti warganya dengan total keseluruhan 378.287 kasus. Adapun kasus terbanyak masih dipegang oleh China, kemudian disusul Italia, Amerika Serikat dan Spanyol. 

Viirus kecil ini telah melumpuhkan aktivitas banyak negara, bahkan memaksa tiap-tiap negara menutup tapal batas negara mereka (lockdown). Akan tetapi, setiap terjadi suatu bencana, di situ terdapat pula hal-hal yang menakjubkan, sebagaimana kata Ali Batih, "Dan di balik setiap bencana, saya belajar beberapa pelajaran yang berharga, dan hari ini saya belajar dari Tuan Korona", kata Ali Batih. Berikut beberapa ungkapan Ali Batih dalam "Syukran Korona, Laqad Ta'allamtu Minka"

http://www.halimizuhdy.com/2020/03/terima-kasih-korona-saya-banyak-belajar.html?m=

✅Terima kasih Korona. Tampak sekali negara-negara yang berusaha menghabisimu dengan berbagai cara, tapi mereka laksana kartun yang tidak bisa berbuat banyak untuk melawanmu. Kalaupun ada yang berhasil tapi korban telah bergelimpangan.

 ✅Terima kasih Korona. Kau telah membeberkan keadaan banyak manusia, di mana ada yang menyerah ada pula yang terus berusaha, ada yang pesimis ada pula yang optimis. Saya berharap ada karantina media untuk meminimalisir rumor yang mengerikan, dan ini lebih berbahaya.

 ✅Darimu saya belajar, bahwa virus kecil sepertimu, atau serangga, atau burung adalah salah satu tentara dari banyak tentara Allah yang terkadang dikirimkan pada mereka yang sombong dan angkuh. Di mana hal seperti ini tidak bisa dilakukan oleh bom nuklir. Tentara Abrahah yang angkuh binasa hanya dengan pasukan burung. Namrud, seorang raja yang menyatakan diri sebagai tuhan terkapar hanya dengan seekor nyamuk. Dan sebuah viruspun mampu memporakporandakan sesiapa yang merasa hebat.

 ✅Terima kasih Korona. Semua orang kini giat merapal dan menghafal banyak doa, meningkatkannya dan semakin menguatkan doa-doa mereka. Dan engkau Korona, telah mengingatkan kita semua akan pentingnya kesadaran dan pencegahan yang kita abaikan selama masa-masa kebahagiaan dan kejayaan.

 ✅Ketika saya mengajar anak saya, melalui sistem pendidikan jarak jauh ('abra nidham al-ta'lim 'an bu'd), saya menyadari betapa pentingnya seorang “guru” dalam kehidupan kami. Saya memperhatikan banyak orang tua siswa yang tidak mampu berkreasi karena ketiadaan guru. Mereka merasakan kebosanan mengajar anak-anak sekalipun hanya satu jam, lantas bagaimana dengan guru yang mengajar tujuh jam sehari di sekolah dan sepanjang tahun.

 ✅Terima kasih Korona. Saya semakin tahu, betapa banyak kebodohan yang menghiasi akal pikiran manusia. Ada banyak orang yang tidak memahami pesan dibalik sebuah musibah dan tanda-tandanya. Mereka hanya sinisme dan menerima begitu saja. Dan di balik wabah ini terdapat banyak hikmah, untuk belajar dan menyadari nilai dari sebuah nalar dan kesadaran!

✅Dalam hidup ada hal-hal yang lebih menakutkan daripada yang kita pikirkan, dan kita tidak kebal dari mereka, dan bahwa dunia telah menjadi satu desa bahkan dalam hal penyakit. Juga bahwa gerakan dan ritme kehidupan dapat berubah dan berhenti kapan saja.

 ✅Terima kasih Korona. Dari Anda saya tahu bahwa staf medis adalah seorang prajurit yang selalu siaga, dan saya hormat kepada para pejabat negara yang telah berusaha mencari solusi atas musibah ini dengan kemampuan, kemauan, dan kesigapannya.

 ✅Terima kasih korona, untuk ide tulisan ini. dan mudah mudahan Allah tidak menjadikan saya dan pembaca bagian dari korban korona "al-Koroniyin". 

Sebelum mengakhiri tulisannya, Batih mengutip perkataan Abu al-Bandari,

قال أبو البندري غفر الله له:
ما أغباه حينما يرى مصيبته ابتلاء، ومصيبة غيره عقابا!

"Betapa bodohnya ketika seseorang melihat musibah yang menimpanya dianggap sebagai cobaan, dan musibah yang mengenai orang lain sebagai siksa atau hukuman!"

Setiap musibah, entah itu mungkin cobaan atau hukuman bagi kita, selalu ada hikmah yang dapat kita petik. Dan wabah dahsyat ini, mungkin dapat memberikan pelajaran bagi kita, karena tidak setiap zaman Allah berikan epidemi seperti ini. Dulu dan dulu ada Kolera, Tha'un, Black Death, setelah ada HIV, SARS dan lainnya, kemudian menjadi sejarah bagi kita. Korona di zaman kita, akan menjadi sejarah bagi generasi kita, entah bagaimana mereka mengisahkan korona di masa mereka nanti. 

Malang, 25 Maret 2020
Tempat bersemedi di BCT Karangbesuki Sukun. _Ibqa fi al-manzil, Stay at Home_ 🇮🇩🏠

DALAM PERTEMPURAN MELAWAN VIRUS CORONA, UMAT MANUSIA KEHILANGAN KEPEMIMPINAN

Yuval Noah Harari
Times, 15 Maret 2020

Banyak orang menyalahkan epidemi virus korona pada globalisasi, dan mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mencegah lebih banyak wabah seperti itu adalah dengan mendeglobalisasi dunia. Bangun tembok, batasi perjalanan, kurangi perdagangan. Namun, sementara karantina jangka pendek sangat penting untuk menghentikan epidemi, isolasi jangka panjang akan menyebabkan keruntuhan ekonomi tanpa menawarkan perlindungan nyata terhadap penyakit menular. Justru sebaliknya. Penangkal sesungguhnya dari epidemi bukanlah pemisahan, melainkan kerja sama.

Epidemi membunuh jutaan orang jauh sebelum era globalisasi saat ini. Pada abad ke-14 tidak ada pesawat terbang dan kapal pesiar, namun Kematian Hitam menyebar dari Asia Timur ke Eropa Barat dalam hanya satu dekade lebih. Ini menewaskan antara 75 juta hingga 200 juta orang - lebih dari seperempat populasi Eurasia. Di Inggris, empat dari sepuluh orang meninggal. Kota Florence kehilangan 50.000 dari 100.000 penduduknya.

Pada bulan Maret 1520, pembawa cacar tunggal - Francisco de Eguía - mendarat di Meksiko. Pada saat itu, Amerika Tengah tidak memiliki kereta, bus, atau bahkan keledai. Namun pada Desember, epidemi cacar menghancurkan seluruh Amerika Tengah menurut beberapa perkiraan, membunuh hingga sepertiga dari populasinya.

Pada tahun 1918, jenis flu yang sangat ganas berhasil menyebar dalam beberapa bulan ke penjuru dunia. Ini menginfeksi setengah miliar orang – atau lebih dari seperempat spesies manusia. Diperkirakan flu itu menewaskan 5% populasi India. Di pulau Tahiti 14% meninggal. Di Samoa 20%. Secara keseluruhan pandemi menewaskan puluhan juta orang - dan mungkin hingga 100 juta - dalam waktu kurang dari setahun. Lebih besar dari total jumlah manusia yang terbunuh oleh Perang Dunia I yang brutal, yang berlangsung selama empat tahun.  

Pada abad yang berlalu sejak 1918, umat manusia menjadi semakin rentan terhadap epidemi, karena kombinasi populasi yang tumbuh dan transportasi yang lebih baik. Sebuah kota metropolitan modern seperti Tokyo atau Mexico City menawarkan patogen tempat perburuan yang jauh lebih kaya daripada Florence abad pertengahan, dan jaringan transportasi global saat ini jauh lebih cepat daripada pada tahun 1918. Virus dapat melakukan perjalanan dari Paris ke Tokyo dan Mexico City dalam waktu kurang dari 24 jam.  Dengan demikian, kita seharusnya sudah bisa memprediksi bahwa kita hidup di dalam sebuah neraka yang penuh infeksi, dengan wabah mematikan yang datang satu demi satu.

Namun demikian, baik insiden maupun dampak epidemi telah turun secara dramatis. Bahkan untuk wabah mengerikan seperti AIDS dan Ebola, pada abad ke-21 epidemi membunuh proporsi manusia yang jauh lebih kecil daripada di masa sebelumnya sejak Zaman Batu. Ini karena pertahanan terbaik manusia terhadap patogen bukanlah isolasi – namun adalah informasi. Kemanusiaan telah memenangkan perang melawan epidemi karena dalam perlombaan senjata antara patogen dan dokter, patogen mengandalkan mutasi buta sementara dokter mengandalkan analisis informasi ilmiah.

Ketika Kematian Hitam melanda pada abad ke-14, orang tidak tahu apa yang menyebabkannya dan apa yang bisa dilakukan untuk itu. Sampai era modern, manusia biasanya menyalahkan penyakit pada dewa yang marah, setan jahat atau udara buruk, dan bahkan tidak mencurigai adanya bakteri dan virus. Orang-orang percaya pada malaikat dan peri, tetapi mereka tidak bisa membayangkan bahwa setetes air mungkin berisi sepasukan armada pemangsa yang mematikan. Karena itu ketika Black Death atau cacar datang berkunjung, hal terbaik yang dapat dipikirkan oleh pihak berwenang adalah mengorganisir doa-doa massal untuk berbagai dewa dan orang suci. Itu tidak membantu. Justru, ketika orang-orang berkumpul bersama untuk sembahyang massal, itu sering menyebabkan infeksi massal.

Selama abad terakhir, para ilmuwan, dokter, dan perawat di seluruh dunia mengumpulkan informasi dan bersama-sama berhasil memahami mekanisme di balik epidemi dan cara melawannya. Teori evolusi menjelaskan mengapa dan bagaimana penyakit baru meletus dan penyakit lama menjadi lebih ganas. Genetika memungkinkan para ilmuwan memata-matai instruksi manual patogen itu sendiri. Sementara orang abad pertengahan tidak pernah menemukan apa yang menyebabkan Kematian Hitam, hanya butuh waktu dua minggu bagi para ilmuwan untuk mengidentifikasi virus corona baru, mengurutkan genomnya dan mengembangkan tes yang dapat diandalkan untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi.

Begitu para ilmuwan memahami apa yang menyebabkan epidemi, menjadi lebih mudah untuk melawannya. Vaksinasi, antibiotik, peningkatan kebersihan, dan infrastruktur medis yang jauh lebih baik telah memungkinkan umat manusia untuk unggul dari predator yang tidak terlihat. Pada tahun 1967, cacar masih menginfeksi 15 juta orang dan membunuh 2 juta dari mereka. Tetapi pada dekade berikutnya, kampanye global vaksinasi cacar sangat berhasil, sehingga pada tahun 1979 Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa manusia telah menang, dan cacar telah sepenuhnya diberantas. Pada tahun 2019 tidak ada satu orang pun yang terinfeksi atau dibunuh oleh cacar.

Jaga Perbatasan Kami

Apa yang diajarkan sejarah ini kepada kita untuk epidemi Coronavirus saat ini?

Pertama, ini menyiratkan bahwa Anda tidak dapat melindungi diri sendiri dengan menutup perbatasan secara permanen. Ingatlah bahwa epidemi menyebar dengan cepat bahkan di Abad Pertengahan, jauh sebelum zaman globalisasi. Jadi, bahkan jika Anda mengurangi koneksi global Anda ke level Inggris pada 1348 - itu masih belum cukup. Untuk benar-benar melindungi diri Anda melalui isolasi, pergi abad pertengahan tidak akan berguna. Anda harus pergi  ke Zaman Batu. Bisakah Anda melakukan itu?

Kedua, sejarah menunjukkan bahwa perlindungan nyata berasal dari berbagi informasi ilmiah yang dapat diandalkan, dan dari solidaritas global. Ketika satu negara dilanda epidemi, ia harus bersedia untuk secara jujur berbagi informasi tentang wabah tanpa takut akan bencana ekonomi - sementara negara-negara lain harus dapat mempercayai informasi itu, dan harus bersedia untuk memberikan bantuan daripada mengucilkan korban. Saat ini, Tiongkok dapat mengajarkan banyak pelajaran penting tentang coronavirus ke negara-negara di seluruh dunia, tetapi ini menuntut tingkat kepercayaan dan kerja sama internasional yang tinggi.

Kerjasama internasional diperlukan juga untuk langkah-langkah karantina yang efektif. Karantina dan penguncian sangat penting untuk menghentikan penyebaran epidemi. Tetapi ketika negara-negara saling tidak percaya dan masing-masing negara merasa sendirian, pemerintah ragu untuk mengambil langkah drastis tersebut. Jika Anda menemukan 100 kasus virus corona di negara Anda, apakah Anda akan segera mengunci seluruh kota dan wilayah? Sebagian besar, itu tergantung pada apa yang Anda harapkan dari negara lain. Mengunci kota Anda sendiri dapat menyebabkan keruntuhan ekonomi. Jika Anda berpikir bahwa negara-negara lain akan membantu Anda - Anda akan lebih cenderung untuk mengambil tindakan drastis ini. Tetapi jika Anda berpikir bahwa negara-negara lain akan meninggalkan Anda, Anda mungkin akan ragu sampai semuanya terlambat.

Mungkin hal terpenting yang harus disadari orang tentang epidemi semacam itu, adalah bahwa penyebaran epidemi di negara mana pun membahayakan seluruh spesies manusia. Ini karena virus berevolusi. Virus seperti korona berasal dari hewan, seperti kelelawar. Ketika mereka melompat ke manusia, awalnya virus tidak beradaptasi dengan host manusia mereka. Saat bereplikasi di dalam manusia, virus sesekali mengalami mutasi. Kebanyakan mutasi tidak berbahaya. Tetapi perlahan mutasi membuat virus lebih menular atau lebih tahan terhadap sistem kekebalan manusia - dan jenis virus mutan ini kemudian akan dengan cepat menyebar dalam populasi manusia. Karena satu orang dapat menampung triliunan partikel virus yang mengalami replikasi terus-menerus, setiap orang yang terinfeksi memberi virus triliyunan peluang baru untuk menjadi lebih beradaptasi dengan manusia. Setiap manusia pembawa (pengidap virus) ibarat mesin judi yang memberikan virus triliunan tiket lotre - dan virus hanya perlu menarik satu tiket yang menang agar dapat berkembang.

Ini bukan spekulasi belaka. Krisis Richard Preston di Zona Merah menggambarkan rantai peristiwa yang persis seperti itu dalam wabah Ebola 2014. Wabah dimulai ketika beberapa virus Ebola melompat dari kelelawar ke manusia. Virus-virus ini membuat orang sangat sakit, tetapi mereka masih beradaptasi untuk hidup di dalam kelelawar lebih dari pada tubuh manusia. Apa yang mengubah Ebola dari penyakit yang relatif jarang menjadi epidemi yang mengamuk adalah mutasi tunggal pada gen tunggal dalam satu virus Ebola yang menginfeksi satu manusia, di suatu tempat di daerah Makona di Afrika Barat. Mutasi ini memungkinkan galur Ebola mutan - yang disebut galur Makona - untuk terhubung ke transporter kolesterol sel manusia. Sekarang, alih-alih kolesterol, transporter menarik Ebola ke dalam sel. Jenis Makona baru ini empat kali lebih menular ke manusia.

Ketika Anda membaca baris-baris ini, mungkin mutasi serupa terjadi pada gen tunggal dalam coronavirus yang menginfeksi seseorang di Teheran, Milan atau Wuhan. Jika ini benar-benar terjadi, ini adalah ancaman langsung tidak hanya untuk Iran, Italia atau Cina, tetapi juga bagi hidup Anda. Orang-orang di seluruh dunia berjuang mati-matian untuk tidak memberi kesempatan itu pada virus corona. Dan itu berarti bahwa kita perlu melindungi setiap orang di setiap negara.

Pada 1970-an manusia berhasil mengalahkan virus cacar karena semua orang di semua negara divaksinasi cacar. Jika bahkan satu negara gagal memvaksinasi populasinya, ia dapat membahayakan seluruh umat manusia, karena selama virus cacar ada dan berevolusi di suatu tempat, ia dapat selalu menyebar lagi di mana-mana.

Dalam perang melawan virus, manusia perlu menjaga perbatasan dengan cermat. Tapi bukan perbatasan antar negara. Sebaliknya, ia perlu menjaga perbatasan antara dunia manusia dan lingkungan virus. Planet bumi bekerja sama dengan virus yang tak terhitung jumlahnya, dan virus baru terus berkembang karena mutasi genetik. Batas yang memisahkan ruang virus ini dari dunia manusia melintas di dalam tubuh setiap manusia. Jika virus berbahaya berhasil menembus perbatasan ini di mana pun di bumi, itu akan membahayakan seluruh spesies manusia.

Selama abad terakhir, umat manusia telah membentengi perbatasan ini tidak seperti sebelumnya. Sistem perawatan kesehatan modern telah dibangun untuk berfungsi sebagai tembok di perbatasan itu, dan perawat, dokter, dan ilmuwan adalah penjaga yang berpatroli dan mengusir penyusup. Namun, bagian-bagian yang panjang dari perbatasan ini dibiarkan begitu saja. Ada ratusan juta orang di seluruh dunia yang bahkan tidak memiliki layanan kesehatan dasar. Ini membahayakan kita semua. Kita sudah terbiasa memikirkan kesehatan secara nasional, tetapi menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik untuk Iran dan Cina juga berarti melindungi warga Israel dan Amerika dari wabah. Kebenaran sederhana ini harus jelas bagi semua orang, tetapi sayangnya itu gagal dipahami bahkan oleh beberapa orang paling penting di dunia.

Dunia Tanpa Pemimpin

Saat ini manusia menghadapi krisis akut tidak hanya karena coronavirus, tetapi juga karena kurangnya kepercayaan di antara manusia. Untuk mengalahkan epidemi, orang perlu mempercayai para ilmuwan, warga negara perlu mempercayai otoritas publik, dan negara-negara harus saling percaya. Sayangnya selama beberapa tahun terakhir, para politisi yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja merusak kepercayaan pada sains, otoritas publik, dan kepada kerja sama internasional. Sebagai akibatnya, kita sekarang menghadapi krisis tanpa pemimpin global yang dapat menginspirasi, mengatur, dan membiayai respons global yang terkoordinasi.

Selama epidemi Ebola 2014, AS berperan sebagai pemimpin seperti itu. AS memenuhi peran serupa juga selama krisis keuangan 2008, ketika negara itu mendukung negara-negara yang cukup untuk mencegah krisis ekonomi global. Namun dalam beberapa tahun terakhir AS telah mengundurkan diri dari perannya sebagai pemimpin global. Pemerintahan AS saat ini telah memotong dukungan untuk organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia, dan telah membuatnya sangat jelas bagi dunia bahwa AS tidak lagi memiliki teman sejati - ia hanya memiliki kepentingan. Ketika krisis coronavirus meletus, AS tetap di sela-sela, dan sejauh ini menahan diri untuk tidak mengambil peran utama. Bahkan jika pada akhirnya mencoba untuk mengambil alih kepemimpinan, kepercayaan pada pemerintahan A.S. saat ini telah terkikis sedemikian rupa, sehingga hanya sedikit negara yang mau mengikutinya. Apakah Anda akan mengikuti pemimpin yang moto-nya adalah "Aku Dahulu"?

Kekosongan yang ditinggalkan oleh A.S. belum diisi oleh orang lain. Justru sebaliknya. Xenophobia, isolasionisme, dan ketidakpercayaan kini menjadi ciri sebagian besar sistem internasional. Tanpa kepercayaan dan solidaritas global kita tidak akan bisa menghentikan epidemi coronavirus, dan kita cenderung melihat lebih banyak epidemi seperti itu di masa depan. Tetapi setiap krisis juga merupakan peluang. Semoga epidemi saat ini akan membantu umat manusia menyadari bahaya akut yang ditimbulkan oleh perpecahan global.

Untuk mengambil satu contoh yang menonjol, epidemi bisa menjadi peluang emas bagi EU. untuk mendapatkan kembali dukungan rakyat yang telah hilang dalam beberapa tahun terakhir. Jika anggota E.U. yang lebih beruntung dengan cepat dan murah hati mengirim uang, peralatan, dan tenaga medis untuk membantu rekan-rekan mereka yang paling terpukul, ini akan membuktikan nilai ideal Eropa lebih baik daripada jumlah pidato. Di lain pihak, jika masing-masing negara dibiarkan berjuang sendiri, maka epidemi itu mungkin akan menjadi lonceng kematian serikat pekerja.

Di saat krisis ini, perjuangan krusial terjadi di dalam kemanusiaan itu sendiri. Jika epidemi ini menghasilkan perpecahan yang lebih besar dan ketidakpercayaan di antara manusia, itu akan menjadi kemenangan virus terbesar. Ketika manusia bertengkar - virus berlipat ganda. Sebaliknya, jika epidemi menghasilkan kerja sama global yang lebih dekat, itu akan menjadi kemenangan tidak hanya terhadap virus corona, tetapi juga terhadap semua patogen di masa depan.

(Sumber: https://time.com/5803225/yuval-noah-harari-coronavirus-humanity-leadership/. Dialihbahasakan oleh: Wijayanto)