▪️ Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin rahimahullah berkata,
Ketahuilah, bahwa termasuk rahmat Allah, Dia menjadikan setiap amalan yang wajib memiliki amalan sejenis yang hukumnya sunnah. Yang itu bertujuan untuk menyempurnakan yang wajib ketika yang sunnahnya dijalankan. Shalat ada yang wajib dan ada yang sunnah, seperti ini pula amalan zakat, haji, puasa, berbakti kepada kedua orang tua dan seterusnya.
Banyak manfaat yang akan didapatkan seseorang bila rajin berpuasa sunnah. Dan semua manfaatnya kembali untuk b dirinya sendiri. Berikut di antaranya,¹
¹ Dalil-dalil tentang keutamaan puasa sunnah ini ada yang berupa dalil khusus dan ada juga yang bersifat umum menyebutkan keutamaan tentang puasa, baik yang wajib maupun yang sunnah.
1️⃣ Seperti yang disebutkan oleh Asy-Syaikh al-Utsaimin di atas, yaitu puasa sunnah akan menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan puasa wajibnya.
• Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
إنَّ أولَ ما يُحاسَبُ به العبدُ يومَ القيامةِ من عملِه صلاتُه ، فإن صلحَتْ فقد أفلح و أنجح ، و إن فسدَتْ فقد خاب و خسر ، و إن انتقَص من فريضتِه قال اللهُ تعالى : انظروا هل لعبدي من تطوُّعٍ يكمل به ما انتقص من الفريضةِ ؟ ثم يكون سائرُ عملِه على ذلك
“Sesungguhnya yang pertama kali ditanyakan dari amal seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka berbahagia dan sukses ia. Tapi jika shalatnya jelek maka celaka dan merugi ia.
Dan apabila ia kurang dalam melakukan shalat wajib maka Allah berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?’ Lalu disempurnakanlah dengan yang sunnah kekurangan dari shalat wajibnya itu.
Kemudian yang demikian berlaku pula bagi seluruh amalnya.” -SHAHIH- (Shahih at-Targhib, 540) HR. At-Tirmidzi (413), an-Nasa'i (465), Ibnu Majah (1425)
2️⃣ Doanya orang yang berpuasa pasti dikabulkan oleh Allah.
• Rasulullah ﷺ bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ ؛ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
"Tiga jenis manusia yang doa mereka tidak akan ditolak; orang yang berpuasa hingga dia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi." -SHAHIH LI GHAIRIHI- (Tahqiq al-Musnad) HR. Ahmad (8043) ini lafazh beliau, at-Tirmidzi (3598), Ibnu Majah (1752)
3️⃣ Menjaga seseorang dari siksa neraka.
• Rasulullah ﷺ bersabda,
الصيامُ جُنَّةٌ وحصنٌ حصينٌ من النَّارِ.
"Puasa adalah perisai dan benteng kokoh yang menjaga dari siksa neraka." -HASAN LI GHAIRIHI- (Shahih at-Targhib, 980) HR. Ahmad (9214)
• Beliau ﷺ juga bersabda,
قال ربُّنا عَزَّ وجَلَّ: الصيامُ جُنَّةٌ يَستَجِنُّ بها العَبدُ مِن النَّارِ، وهو لي، وأنا أَجْزي به
"Rabb kita berfirman, 'Puasa adalah perisai yang digunakan oleh seorang hamba untuk berlindung dari siksa neraka. Dan puasa itu khusus untuk-Ku, maka Aku pulalah yang akan membalasnya'." -SHAHIH LI GHAIRIHI- (Tahqiq al-Musnad, XXIII/411) HR. Ahmad (14669)
▪️ Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr rahimahullah menyatakan,
وَالْجُنَّةُ الْوِقَايَةُ وَالسِّتْرُ مِنَ النَّارِ وَحَسْبُكَ بِهَذَا فَضْلًا لِلصَّائِمِ
"Perisai artinya penjaga dan pelindung dari api neraka. Cukup bagimu hal ini menunjukkan keutamaan orang yang berpuasa." (At-Tamhid, XIX/54)
4️⃣ Berpuasa fii sabilillah (di jalan Allah) sehari saja, bisa menjauhkan seseorang dari neraka dengan jarak yang sangat jauh.
• Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ؛ بَاعَدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
"Barang siapa yang berpuasa sehari fii sabilillah niscaya Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh jarak tujuh puluh tahun perjalanan." HR. Al-Bukhari (2840) dan Muslim (1153)
Ulama menerangkan bahwa makna berpuasa fii sabilillah yang tercakup dalam hadits ini ada dua;
1. Berpuasa ikhlas hanya untuk mendapatkan ridha Allah (Baca: Al-Mufhim, III/217).
2. Dia berpuasa sesuai dengan syariat Allah. Dalam arti, saat berpuasa itu dia meninggalkan segala macam maksiat dan segala perkara mubah yang dilarang ketika berpuasa seperti makan dan minum (Baca: At-Ta'liq 'ala Shahih Muslim, V/462).
Maka siapa yang demikian keadaannya saat berpuasa, niscaya dia berhak mendapatkan keutamaan yang dijanjikan dalam hadits di atas. Yaitu sehari berpuasa diberi ganjaran dengan dijauhkan dari neraka sejauh jarak 70 tahun.
Sehingga wajar jika orang-orang shalih terdahulu mereka sangat bersemangat menjalankan ibadah puasa sunnah. Salah satu gambarannya,
▫️ Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
أَنَّ أَبَا طَلْحَةَ كَانَ يُكْثِرُ الصَّوْمَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَ لَا يُفْطِرُ بَعْدَهُ، إِلَّا مِنْ وَجَعٍ
"Sesungguhnya Abu Thalhah sangat rajin berpuasa pada zaman Nabi ﷺ, dan sepeninggal Nabi, Abu Thalhah selalu berpuasa kecuali apabila sedang sakit." - SANADNYA SHAHIH- Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (Al-Mushannaf, 8904)
▫️ Dari Nafi', ia berkata tentang Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma,
أَنَّهُ كَانَ لَا يَكَادُ يُفْطِرُ فِي الْحَضَرِ إِلَّا أَنْ يَمْرَضَ
"Beliau hampir selalu berpuasa pada saat tidak safar kecuali jika kondisi beliau sakit." - SANADNYA SHAHIH- Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (Al-Mushannaf, 8905)
5️⃣ Pahala melakukan ibadah puasa sangat-sangat banyak.
▫️ Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu berkata,
أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى اللَّه عليه وسلم - فَقُلْتُ مُرْنِي بِأَمْرٍ، آخُذُهُ عَنْكَ
"Saya pernah mendatangi Rasulullah ﷺ, kemudian saya menyampaikan kepada beliau, 'Perintahkanlah saya untuk melakukan suatu amalan yang saya ambil dari Anda.'
• Maka beliau ﷺ menjawab,
عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لاَ مِثْلَ لَهُ
"Hendaklah engkau berpuasa. Karena ibadah puasa tidak ada bandingannya." -SHAHIH- (Ghayah al-Muna, XXI/91) HR. An-Nasa'i (2220)
▪️ Asy-Syaikh Muhammad Ali Adam al-Ityubi hafizhahullah menjelaskan,
(فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهُ) .. أي لأنه لا نظير له في كثرة الثواب
"(Karena ibadah puasa tidak ada bandingannya).. Sebab tidak ada amalan yang sebanding dengan puasa dalam banyaknya jumlah pahala." (Ghayah al-Muna, XXI/90)
6️⃣ Puasa bisa meredam syahwat bagi yang tidak memiliki istri.
• Rasulullah ﷺ bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barang siapa yang sudah sanggup menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih mampu menundukkan pandangannya dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa akan mengekang dari nafsunya” HR. Al-Bukhari (5056) dan Muslim (1400)
▪️ Al-Allamah Ubaidullah al-Mubarakfuri rahimahullah berkata,
يعني أن تكثير الصوم مسكن لشهوة الجماع
"Makna hadits ini bahwa dengan memperbanyak puasa dapat menenangkan syahwat dari keinginan melakukan hubungan badan." (Mir'ah al-Mafatih, II/432)
7️⃣ Sering berpuasa sunnah ialah salah satu sebab seseorang bisa mendapatkan kamar yang teramat istimewa di dalam surga.
▫️ Abu Malik al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu berkata,
• Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya di surga itu ada kamar-kamar yang dapat dilihat luarnya dari dalamnya, dan dapat dilihat dalamnya dari luarnya.”
Lalu seorang badui berkata, 'Untuk siapa itu wahai Rasulullah?'
Beliau ﷺ berkata, 'Untuk orang yang baik tutur katanya, memberi makan orang lain, rajin berpuasa, dan shalat di malam hari saat manusia sedang tidur nyenyak.” -SHAHIH- (Shahih at-Tirmidzi) HR. At-Tirmizi (1984)