▪️ Al-Muhaddits Ubaidullah al-Mubarakfuri rahimahullah berkata,
لا أصل للنية باللسان للصوم وكذا للصلاة لا من كتاب ولا من سنة ولا من صحابي بل هو مجرد رأي، فهي بدعة شرعية، وكل بدعة شرعية سيئة فيتعين تركها
"Tidak ada dalil dari Al-Qur'an, hadits, atau keterangan sahabat Nabi bahwa niat dilafazhkan ketika ingin berpuasa atau shalat. Bahkan itu sebatas pendapat. Sehingga hukumnya bid'ah secara agama. Dan seluruh bid'ah dalam agama adalah buruk dan harus ditinggalkan." (Mir'ah al-Mafatih, VI/475)
Benar, ada ulama yang menganjurkan. Hanya saja, jika kita mengatakan sesuatu itu dianjurkan maka tentu harus memiliki dasar dalil dari Al-Qur'an atau hadits. Sedangkan dalam masalah melafazhkan niat ini,
▪️ Imam Ibnu Taimiyyah telah menjelaskan,
فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفَّظُ بِالنِّيَّةِ لَا فِي الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا فِي الصِّيَامِ وَلَا فِي الْحَجِّ. وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا أَنْ يَتَلَفَّظَ بِالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.
"Nabi Muhammad ﷺ, beliau sebelum ber-takbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafazhkan niat baik sebelum bersuci, sebelum shalat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafa'ur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafazhkan niat... Seandainya melafazhkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi ﷺ dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa, XXII/221-222)
Dan bila kita melihat kembali tentang pembahasan tata cara berniat di atas, kita akan tahu bahwa niat dalam hati sudah mencukupi. Jangan sampai muncul anggapan bila tidak dilafazhkan maka itu salah.
▪️ Al-Faqih Abu Bakr ad-Dimyathi asy-Syafi'i rahimahullah menyatakan,
أن النية في القلب لا باللفظ، فتكلف اللفظ أمر لا يحتاج إليه
“Sesungguhnya niat terletak di hati bukan pada lafazh. Memaksakan diri untuk mengucapkan niat termasuk perbuatan yang tidak perlu dilakukan.” (I'anah ath-Thalibin, I/90)
No comments:
Post a Comment